Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. yongkray teman-teman pada session tulisan saya kali ini saya akanmembahasa tentang diary saya selama dibulan muharram atau keseharian apa saja sih yang saya lakukan selama bulan muharram dipondok ini?
Pastinya dong temen-temen pada kepo, kaya netijen tanah air yang selalu kepoin masalah hidup orang, padahal dia sendiri juga banyak masalah didalam hidupnya hadeuh lieur. oke saya akan menceritakannya secara singpalas (singkat padat jelas) nyambung gak sih temen-temen makai istilah ini hehehe saya juga ga tau, yang temen-temen nyambung-nyambungin aja deh istilah singpalas.
Siapa sih yang kaga seneng disambut oleh bulan mulia karena didalam Islam ada empat bulan yang mulia diantaranya, dzulqadah, dzulhijjah, muharram, dan safar sebagai Umat Muslim sudah semestinya kita seneng dan reueus (Bangga dalam bahasa sunda). nah sekarang saya lanjut ya story-nya.
Dihari pertama bulan muharram berarti tanggal 1 muharram saya bersama temen-temen saya seasrama melakukan kegiatan yang sangat mulia yaitu bergotong-royong dalam kebaikan membangun asrama putri, sebagai seorang putra sudah pastilah yang harus ikut turung tangan ke lapangan adalah kita semua. kan gak mungkin juga kan bangun asrama putri yang bangun putrinya juga, yang ngaduk semen, yang takarin batu split, yang genggem-genggem skop, kan tak mungkin pemandangan itu muncul.
Karena seorang wanita tidak boleh melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh kaum laki-laki, ya seperti halnya dalam mengerjakan hal-hal berat seperti membangun asrama putri menjadi kuli cukup lelaki yang beraksi yang wanita tinggal tunggu aja dan buatin kopi 🙂
Beuh kalau ditanya capek apa nggak? saya akui pekerjaan menjadi kuli ini berat juga tapi karena kita meniatkannya dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala Insya Allah segala sesuatu yang kita anggap berat akan diringankan Oleh Allah SWT yang maha kuasa atas segala hal.
Dan untuk hari kedua saya bersama temen-temen saya mengikuti kajian bersama Ummi Lathifah di Mushollah untuk membahas kitab aqidah. mungkin untuk story dihari-hari berikutnya temen-temen bisa nge-dm saya lewat Instagram kalau temen-temen pembaca ada yang berminat menelusuri jejak hidup saya lebih dalam, sedalam palung pariana semakin dalam semakin banyak hal baru”. apaan sih ngaco geh
nih ig saya @aliwaaroya / @ahmadnuryayi follow gak follow juga gapapa kok 🙂
Sekian dari saya, salah pasti nongol dari diri saya benar selalu datang dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu wata’ala… moga bermanpaat
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh sampurasun! [Muhammad Nuryayi, asal Bogor, Jawa Barat, kelas 12]
Karya Santri Media 