Gak ada orang yang sempurna di dunia ini, mau itu pengemis sampai raja bahkan kaisar sekalipun pada hakikatnya tetaplah manusia yang tidak sempurna, pasti pernah melakukan kesalahan. Nabi Adam pun selaku manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah pernah melakukan kesalahan dengan melanggar perintahnya dan memakan buah khuldi hingga diturunkan ke bumi.
Eits, tapi ada, loh manusia yang sempurna. Ya, itu adalah Nabi Muhammad SAW, Nabi kita sekaligus penyempurna ajaran para Nabi terdahulu. Beliau adalah satu-satunya manusia yang paling mulia akhlaknya dan paling bersih dari dosa, dijaga dan di siapkan Allah untuk menjadi nabi, tidak hanya untuk 1 umat saja, tapi untuk seluruh umat hingga hari kiamat.
Beliau adalah sosok yang luar biasa. Akhlaknya begitu agung, selalu menyanyangi dan menganyomi semua orang, beliau layaknya Al-Quran berjalan yang akhlaknya sama persis seperti yang tercermin pada Al-Quran. Bahkan, Beliau tidak pernah berbohong satu kali pun. Nasabnya pun jelas dari keturunan manusia terbaik. Beliau lahir dari turunan raja-raja Makkah dan jalur nasabnya tersambung ke Nabi Ismail bin Ibrahim. Kehebatan Nabi Muhammad bahkan diungkapkan oleh John L. Esposito dalam Ensiklopedi Oxford“Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan Rasul Allah yang telah membangkitkan sala satu peradaban besar di dunia” dan itu benar. Islam telah berjaya di muka bumi selama kurang lebih 1400 tahun, peradaban mana yang bisa menyainginya?
Beliau juga nabi yang sangat mencintai umatnya, beliau menghabiskan waktu hidupnya hanya untuk berdakwah, berharap umat manusia mau menyambut dakwahnya agar selamat dunia dan akhirat, dan hingga akhir hanyatnya pun beliau bukan memikrkan bagaimana nasib hartanya, keluarganya ataupun dirinya sendiri, tapi yang beliau pikirkan hanyalah tentang umatnya. Bagaimana nasib umatnya sepeninggalnya? Bukankah itu membuktikan cintanya yang begitu dalam kepada kita, umatnya yang bahkan belum pernah beliau lihat? Jadi, bukannya tidak ada alasan untuk tidak mencintainya?
Kita sebagai muslim tentunya wajib mencintai Nabi Muhammad di atas kecintaan kita terhadap diri kita sendiri, beliau adalah pahlawan yang telah mengeluarkan kita dari kegelapan menuju cahaya islam yang terang benderang, menuntun kita ke jalan kebenaran sehingga kita tidak terjatuh ke jurang kebodohan. Begitu banyak tinta emas yang beliau torehkan pada peradaban dunia. Shalawat dan salam selalu tercurah untuk beliau, keluarganya dan juga kepada para sahabatnya hingga akhir zaman.
Kita harus bangga. Bahkan Michael H, Hart, seorang astronom penganut Nasrani lewat bukunya, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, yang terbit 1978 lalu telah mengakui kahebatan Nabi Akhir Zaman ini, karena dia menempatkan nama Nabi Muhammad diurutan nomor 1 orang yang berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia dar seratus tokoh besar dunia lainnya, bahkan di atas Yesus yang menjadi tuhannya. Sungguh luar biasa!
Sebagai muslim yang berpegang teguh pada ajaran islam yang sempurna tentunya kita harus bangga, di dunia ini tidak ada agama sesempurna islam. Islam telah mengatur seluruh kehidupan manusia dengan begitu sempurna, dari urusan kecil seperti buang hajat hingga urusan besar seperti memimpin sebuah negara. Tidak ada agama lain yang mampu melakukannya. Dan kita sebagai seorang muslim memiliki Nabi Muhammad sebagai suri teladan terbaik yang telah mencontohkan dan mengajarkan kita banyak kebaikan, sehingga patut bagi kita untuk bangga dan meneladani setiap hal yang Beliau lakukan.
Tidak seperti para idola sekarang yang tidak akan mendatangkan kebaikan dan malah mendatangkan kemudhorotan, Nabi Muhammad SAW adalah idola yang sesungguhnya yang apabila kita mencintainya maka hanya kebaikan yang akan kita dapatkan. Pilihlah cinta yang jelas! Jangan mencintai idola yang bahkan enggak tau kamu ada, tapi cintailah Nabi Muhammad SAW yang sudah jelas mencintaimu, semakin banyak kau mencintai Beliau, maka semakin cinta Beliau kepada orang yang mencintainya.
Mencintai Nabi itu mudah diucapkan, namun sulit dilakukan. Tapi kita sebagai seorang muslim tentu harus mencintai beliau, karena itu adalah hak Nabi Muhammad untuk dicintai. Apabila kita sudah mengaku cinta maka kita harus membuktikannya dengan cara mengikuti sunnahnya, kebiasaan dan mencintai agama yang beliau bawa dan perjuangkan.
Jadi, kita tuh harus bangga karena memiliki teladan yang sanggatt sempurna seperti Baginda Nabi besar kita, yakni, Nabi Muhammad SAW.
Wassalam. [Malika Kautsar Ilmi, asal Sukabumi, Jawa Barat, kelas 11]