Aku mempunyai janji kepada Ummi ku sebelum masuk pesantren. Aku pernah meminta sesuatu yang aku inginkan, tetapi Ummi menyuruhku masuk pesantren dan mendapatkan nilai yang baik. Aku meminta di belikan handphone yang bagus dan aku turuti kemauan Ummi ku. Dan aku juga sudah berjanji akan lebih baik setelah lulus persantren.
Setelah liburan semester pertama aku dibelikan handphone yang lama bekas Ummi, kata Ummi nilai ku belum baik dan adab ku juga belum baik. Maka setelah masuk peantren lagi aku belajar serius dan menjadi lebih baik sampai kelas dua semester dua aku mendaptkan juara satu di kelas dan adab ku jadi lebih baik.
Setelah perbekalan untuk liburan aku dan Abi langsung beli handphone, aku bilang ‘Ummi mana Bi?’ Abi terdiam setelah mendengar kata-kata ku, ‘Ummi kamu sakit.’ Aku terdiam dengan kabar buruk itu dan di dalam hati aku berguma, ‘kenapa tidak untuk biaya obat Ummi aja malah beli handphone untuk ku.’ Dan aku baru tau itu untuk menepatkan janji Ummi kepada ku, padahal waktu itu ekonomi keluarga sedang kerisis dan Ummi juga sedang sakit keras. Aku akhirnya mengerti kenapa aku pesantren? Biar aku menjadi anak yang terhadap orang tua. [Muhammad Irza Al Kaafi, asal Tangerang, Banten, kelas 9]